ARUNGSEJARAH.COM - Sang Pendiri Dinasti Abbasiyah, Abu Ja'far Al-Manshur (754-775M).
ABU Ja'far Al-Manshur adalah pendiri Dinasti Abbasiyah yang sesungguhnya sebagaimana Abdul Malik bin Marwan bagi Dinasti Umayyah. Al-Manshur tumbuh dan berkembang dengan memperhatikan sikap dan perilaku para pemimpin dan penguasa.
Keberadaan Abu Ja'far Al-Manshur, oleh sebagian pakar sejarah menyebutnya sebagai khalifah Bani Abbasiyah yang paling keras, tegas, penuh kesadaran, dan memiliki perhatian luar biasa terhadap kepentingan-kepentingan rakyatnya.
Di samping itu, selama masa kepemimpinannya Abu Ja'far Al-Manshur juga memfokuskan perhatiannya pada penerjemahan buku-buku yang berkaitan dengan ilmu dan pengetahuan bangsa Persia dan Yunani.
Abu Ja'far Al-Manshur -sebagaimana yang dikemukakan Imam Ath Thabari- memiliki kecondongan karakter yang berdisiplin, yang merupakan dasar dan modal utama keberhasilan dalam beraktifitas.
Misalnya, diceritakan pada pagi hari, Abu Ja'far Al-Manshur sangat memperhatikan persoalan-persoalan kenegaraan dan berbagai persoalan yang berkaitan dengan rakyat dan kemakmurannya.
Seusai mengerjakan shalat Ashar, ia berbincang-bincang bersama anggota keluarganya, sehingga hubungan keluarga tetap terjaga dengan baik. Padatnya tugas-tugas kenegaraan yang dijalankannya, tidak mengurangi keharmonisan dalam keluarga Abu Ja'far Al-Manshur.
Seusai shalat Isya', ia memperhatikan persoalan berkaitan dengan laporan-laporan dari berbagai wilayah kekuasaannya, dari benteng-benteng kekuasaan, dan berdiskusi dengan para menterinya serta para pejabatnegara yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing.
Menjelang sepertiga malam pertama, maka ia menyudahi pertemuannya dan bergegas ke tempat tidumya. Kemudian tidur pada sepertiga kedua malam.
Setelah itu, Al-Manshur bangun dari tempat tidurnya, berwudhu, dan duduk di mihrabnya hingga menjelang Subuh.
Setelah itu, ia keluar untuk mengerjakan shalat bersama masyarakatnya. Kemudian Al-Manshur duduk di ruangan istananya dan mulai bekerja seperti biasanya setiap hari.
Rutinas kehidupan yang dijalani Abu Ja'far Al-Manshur selama masa kekhalifaannya dapat dikatakan sangat teratur, sebagaimana yang diungkapkan Imam Ath Thabari yang menyebutkan Abu Ja'far Al-Manshur memiliki kecondongan karakter yang berdisiplin, yang merupakan dasar dan modal utama keberhasilan dalam beraktifitas.
Sumber: Prof. Dr. Ahmad Fuad Basya, Sumbangan Keilmuan Islam pada Dunia.