MANUSIA SULAWESI l Penemuan Kerangka Manusia Berusia 7950 Tahun

ARUNGSEJARAH.COM - MANUSIA SULAWESI l Penemuan Kerangka Manusia Berusia 7950 Tahun.

 

Jazirah Sulawesi menyimpan banyak misteri masa lalu yang belum terungkap, termasuk mengenai awal muasal munculnya penghuni pertama yang mendiami wilayah ini.

 

Wilayah pegunungan Karst Maros merupakan salah satu wilayah di Sulawesi yang kini menjadi objek penelitian para peneliti untuk mengungkap misteri manusia Sulawesi yang pernah menghuni wilayah ini ribuan tahun lalu.

 

Untuk memperluas wilayah ekskavasi, para peneliti dari Balai Arkeologi Sulawesi Selatan kembali mengeksplorasi wilayah karst Maros ini pada tahun 2019.

 

Tim survei penelitian yang diketua Budianto Hakim ini telah menghimpun 24 gua-gua baru yang tersebar di 3 kecamatan, yakni kecamatan Simbang, Tanralili dan Tompobulu.

 

Berdasarkan hasil dari survei ini menguatkan dugaan tim peneliti bahwa kehidupan masa holosen banyak tersebar di kawasan karst Maros ini.

 

***

 

Wilayah Kecamatan Simbang merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat Tim Peneliti dari Balai Arkeologi melakukan survei.

 

Simbang adalah nama sebuah kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. 

 

Ibu kota kecamatan ini berada di Bantimurung, Desa Jennetaesa dengan jarak 10 km dari Kota Turikale yang merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan Kabupaten Maros. 

 

Beberapa temuan gua-gua prasejarah yang ditemukan tim peneliti dari balai Arkeologi Sulawesi Selatan, berada di wilayah ini.

 

Survei yang dilanjutkan dengan melakukan ekskavasi di Leang Jarie ini telah menghasilkan beberapa temuan yang dapat menjawab tentang adanya kehidupan manusia Sulawesi yang hidup ribuan tahun lalu yang bermukim di wilayah Kars Maros, khususnya di sekitar Leang Jarie ini.

 

Hasil temuan dari peneliti Balai Arkeologi Sulawesi Selatan yang diketuai Budianto Hakim ini menunjukkan adanya kehidupan manusia purba di wilayah ini.

 

Hal Tim Peneliti menemukan 3 temuan penting yakni Arang, Moluska dan tulang manusia.

 

Khusus penemuan tulang manusia, tim peneliti awalnya membuat 5 kotak galian yakni kotak galian S1 B1, S1 B2 atau TP 2, S2 B2, S2 B1 (TP 1) dan, S2 T1.

 

Penemuan rangka manusia ini pertama kali ditemukan di kotak galian S2 B1 di mana ditemukan rangka kaki manusia. 

 

Berdasarkan penemuan awal ini, maka tim peneliti berkeyakinan akan adanya rangka manusia utuh pada situs Gua Jarie ini. 

 

Karena itu, tim peneliti kemudian memperluas penggalian pada kotak galian S1 B2 atau TP 2 dan kemudian pada kotak galian S2 T1 serta kota S1 B1 dan S2 B2 secara bersamaan.

 

3 temuan penting di situs Leang Jarie ini, oleh tim peneliti dijadikan sebagai sampel untuk menentukan usia dari temuan tersebut yakni Arang, Moluska dan tulang manusia.

 

Berdasarkan hasil tes laboratorium diketahui bahwa untuk sampel arang menghasilkan umur 2850 - 2750 tahun lalu. Untuk sampel Molusca memiliki usia sekitar 7750 tahun. Sedangkan tulang manusia diketahui memiliki usia 7950 tahun.

 

Temuan yang diperoleh Tim Peneliti dari Balai Arkeologi Sulawesi Selatan, menunjukkan adanya aktivitas kehidupan manusia ribuan tahun yang lalu di kawasan Leang Jarie ini. 

 

Tonton Video Youtube Idwar Anwar